HATI YANG TERSAKITI

Hati Yang Tersakiti

Kau lukiskan luka yang besar dihati ku. Hingga aku sampai tak lagi mengenal sebuah kebahagian. Kau siksa aku dengan sebuah pengingkaran yang telah mengikis pikiran ku. Hingga sampai kesadaran ku sempat tertunda. Dan kau sama sekali tidak mau tau tentang itu. Sampai saat ini aku belum mempercayai akan semua kedustaan mu terhadap sumpah dan janji mu.

Mungkin takkan ada batas waktu yang membuat aku lupa akan perlakuan mu yang tidak adil terhadap jiwa dan raga ku. Sekarang kau boleh saja bahagia dan boleh saja tertawa atas segenap keberhasilan mu yang telah berhasil menindas hati ini. Tapi engkau tetaplah orang jahat yang harus mendapat balasan nya. Hingga kelak kau benar-benar tertunduk dalam penyesalan yang panjang.
Hari ini aku akan belajar pergi dari masa gelap ini. Akan ku pupuk kembali akar yang hampir roboh, dan akan ku pastikan ia akan tumbuh kembali lebih mekar hingga menumbuhkan dedaunan yang lebih hijau dan rindang. Aku berterima klasih kepada sang penentu takdir ku, karena telah memaksa memisahkan aku dari mulut pendusta yang kejam itu.

Ke egoisannya telah menumbuhkah parasit yang meraja di dalam kehidupan ku. Aku menyesal akan semua itu. Harapan palsu yang telah ia berikan adalah bentuk kekecewaan yang menggunung di dalam perjalan hidup ku. Entah sampai kapan aku harus kenal dia, dia yang telah membuat pikiran ku tak wajar.

Malam yang gelap membangunkan ku dari alam dibawah sadar. Bahwa pembohong besar telah ku jadikan orang yang terpercaya dalam hidup ku. Ini kesalahan besar ku, karena telah menganggapnya orang yang tidak akan pernah melukai ku. Sampai di penghujan Takdir ku, rahasia kejahatannya telah Allah perlihatkan kan kepadaku.

Lalu apakah aku akan memaafkan nya???
Aku akan memaafkannya. Tapi aku tidak akan pernah melupakan perlakuan jahat nya. Aku akan menceritakan semuanya ke pemilik tulang rusuk ku, yang bahwa ada seorang laki-laki jahat yang pernah melukai ku. Laki-laki yang pernah ku bayangkan akan berdiri didepan ku saat aku mendirikan shalat ku.

Air mata yang sudah beberapa bulan belum juga kering ini akan ku jadikan sebagai pelemah hati menuju perbaikan diri yang lebih efektif. Waktunya memperbaiki segalanya, agar tidak lebih menyesal dikemudian hari. Menjaga hati hingga benar-benar pulih dari rasa perih yang pernah dia beri.

Dan hari ini aku merasa tenang karena insting ku selama ini semuanya benar, bahkan secara tidak sengaja mereka telah mengakuinya sendiri. Terima kasih ya Allah Engkau telah menyelamatkan ku dari orang-orang munafik. Orang yang mengakunya baik, tapi menghancurkan. Ya Mujibussailin....hamba mu lemah dalam semua bidang. Engkaulah yang maha kuat, maka kuatkan hamba dari semua ini, ya Rahman Engkaulah yang maha penyayang yang sayang nya tiada terbilang dan Engkau maha Pengasih yang tak pernah pilih kasih. Hamba tidak punya kekuatan apa pun, dan hamba sama sekali tidak berhak meghukum hamba-hamba yang telah menyakiti ku. Semua nya hamba serahkan kepada mu. Karena hukum mu dan sunnah tullah akan tetap berjalan diatas permukaan bumi ini.





1 Response to "HATI YANG TERSAKITI"